Kamis, 19 Agustus 2010

WARGA DUA KELURAHAN BENTROK

Palu Utara-Sulteng -  Bentrokan malam itu  berlangsung di Jalan Trans Sulawesi dan Jalan Baiya Raya  Kecamatan Palu Utara, Sulawesi Tengah. Dua warga kelurahan bertetangga yakni Kelurahan Baiya dan Kelurahan Lambara terlibat saling lempar batu dan bom molotov. Bentrokan yang berlangsung dini hari itu merupakan bentrokan lanjutan. Siang hari sebelumnya kedua kubu warga sudah didamaikan, namun saat tengah malam, mereka kembali saling menyerang. Bentrokan ini adalah yang ketiga kalinya, setelah dua malam sebelumnya kedua kubu warga ini saling serang dengan batu dan bom    molotof, untuk bentrokan yang ketiga ini berlangsung cukup lama, yaitu mulai Jam 22.30 Wita sampai jam 02.30 dinihari. Untuk menghentikan bentrokan petugas kepolisian dari Polresta Palu yang dipimpin langsung Kapolres melepaskan tembakan ke udara dan meminta warga kembali ke rumah mereka masing-masing.
Sementara itu ratusan warga lainnya yang tidak terlibat bentrokan menonton aksi ini dari kejauhan. namun warga yang tinggal di sekitar lokasi bentrok cukup tergsanggu dengan adanya bentrok ini, mereka harus stres tinggal di dalam rumah, yang atap dan dindingnya terkena lemparan batu dan bom molotov Selama bentrokan terjadi arus lalu lintas Trans Sulawesi diblokir. Kendaraan dialihkan melalui jalur alternatif. Kapolres Palu AKBP Deden Garnada mengatakan, bentrokan ini dipicu adanya informasi akan terjadi saling serang antara warga kedua kelurahan yang memang sudah beberapa malam terlibat bentrokan. akibat bentrokan ini beberapa warga terluka dibagian kepala terkena lemparan batu,dan terluka karena sabetan senjata tajam.--
ANTSIPASI BENTROK SUSULAN
Bentrok yang terjadi di kelurahan Lambara dan Baiya Palu Utara Sulawesi Tengah, ternyata juga meninggalkan kepanikan kepada warga sekitar lokasi bentrok, seperti yang di alami "Mukarom" penjual warung tenda pinggir jalan Baiya,terpaksa harus pindah berjualan karena gerobak jualannya dibakar oleh masa yang bentrok, sementara beberapa warga yang lain "Puding" dan "Upeyanti" yang masing-masing berjualan alat bangunan, dan perlengkapan sekolah, DIDEKAT LOKASI BENTROK  harus tutup beberapa hari, memindahkan sebagian barang-barangnya ke tempat lain  dan bermalam ke rumah keluarganya yang berjarak agak jauh dari lokasi bentrokan warga,saat di konfirmasi mereka mengaku takut ada bentrok susulan,"sebab seperti kejadian sebelumnya kedua warga sudah didamaikan namun malam harinya  kembali melakukan saling serang" kata Upeyanti Malongi  " Saya sempat stres dan terkencing-kencing, waktu bentrokan terjadi dan saya di dalam rumah bersama anak, dan suami saya, akhirnya suami saya memutuskan untuk membuka pintu rumah yang kebetulan di pinggir jalan lokasi bentrok, untuk keluar meninggalkan rumah pergi ke tempat yang lebih aman, sebab bunyi lemparan batu dan bom molotof di atap rumah beruntung ada salah seorang warga yang masih mengenali saya,karena waktu itu gelap lampu teras rumah sekitar lokasi bentrok di lempar dan padam. dia melindungi saya dan anak saya sampai ke seberang jalan yang aman" imbuhnya..
 Untuk mengantisipasi bentrok susulan aparat kepolisian dari Polresta Palu berjaga-jaga didekat lokasi pusat bentrok hingga beberapa malam ,pasca bentrokan. Masih tampak tumpukan batu-batu kecil dipinggir jalan, yang diperkirakan akan digunakan warga untuk saling serang.  Sampai hari ini suasana sudah kondusif dan kegiatan warga berjalan normal kembali, akibat bentrokan dua warga ini banyak warga yang merasa di rugikan olehnya,sangat bijak memecahkan masalah dengan  mengedepankan fikiran jernih, sebelum menyesal karena merugi sebag
ai buah hasil dari kekerasan ---ion--


UPACARA HUT RI KE 65


Tanggal 17 Agustus 1945, 65 tahun yang lalu seluruh komponen negeri ini membulatkan tekat, menyatukan semangat dan kemampuan, bergandeng tangan ''acuhkan perbedaan'', bersama-sama wujudkan kemerdekaan, Merdeka dari segala keburukan akibat dari Penjajahan.. Sekarang dan saat ini untuk yang ke 65 kalinya kita di ingatkan pada detik-detik diwaktu itu, betapa sebelumnya tak sedikit pengorbanan yang di persembahkan oleh para pahlawan untuk mewujudkan keadaan yang terbebas dari belenggu,,alias ''MERDEKA..!!''.
Penyadaran dan mengigatkan pada hal itu harus terus di usahakan pada seluruh elemen bangsa agar ''rasa memiliki'' terhadap negeri ini tetap ada pada diri setiap insan, tanpa harus terpudarkan oleh kemajuan yang nampak mulai muncul dengan mengedepankan ''Egoisme'',dengan peringatan detik_detik Proklamasi  Senkom Mitra Polri terus berusaha ikut mengusahakan untuk supaya setiap diri anggotanya memiliki '' rasa memiliki '' terhadap negerinya dengan selalu mengikutkan personilnya pada even yang berhubungan dengan hal tersebut. Seperti upacara bendera memperingati kemerdekaan. Tak terkecuali SENKOM MITRA POLRI KABUPATEN DONGGALA pada peringatan detik-detik Proklamasi ke 65 tahun ini mengikutkan anggotanya bergabung dengan seluruh komponen masyarakat di sulteng,mendatangi Undangan Gubernur Sulawesi Tengah untuk melakukan Upacara bendera memperingati ''detik-detik Proklamasi'' di halaman Kantor Gubernur Sulteng, Senkom Sulteng mengikutkan 1 peleton yang merupakan gabungan anggota dari beberapa lokal di Sulteng. Peleton Senkom Mitra Polri dipimpin oleh Sulteng 00.02,yang sekaligus ditunjuk sebagai Komandan Kompi V pada upacara bendera tersebut.






PERSIAPAN UPACARA HUT RI KE 65

Peringatan HUT RI ke 65 tahun ini  SENKOM MITRA POLRI SULTENG kembali mendapat undangan dari Gubernur Sulteng untuk hadir mengikuti Upacara peringatan detik-detik Proklamasi, latihan dan persiapan dilakukan termasuk didalamnya Baris Berbaris, untuk kali ini  personil dari Propam Polda Sulteng sebagai Instruktur latihan Baris Berbaris para anggota Senkom Mitra Polri, panas dan hujan bukan alasan untuk semangat kendor. Dari lokal 02 Kab. Donggala ikut berpartisipasi tak ketinggalan Ketua lokal 02 Sapri Ali./team-














    






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar